sehingga jika jarang ada lelaki yang jujur atas kegalauannya, itu sangat benar.
seperti sebuah retorika mengatakan; wanita itu seperti rumput halus, dia lembut - tapi bukan untuk di injak - kelembutannya adalah sebuah cinta yang akan melengkapi dan menutupi kelemahan lelaki yang tersembunyi dalam ke-egoiasan.
jika lelaki lebih tegar laksana pohon, ketegarannya tidak abadi - dia mungkin saja patah saat badai datang, tapi rumput yang halus tidak mudah patah, kelembutan membuat dia lentur menari bersama gelombang badai.
kaum hawa boleh tersenyum,
tapi jauh dibalik ketertutupan yang mengikatnya ada sebuah kejujuran yang tidak bisa diingkari wanita; bahwasannya dia tidak bisa hidup sendirian, dia butuh pohon rindang yang melindunginya dari teriknya kehidupan..
sayang,
tidak semua lelaki, tidak semua wanita memahami keindahan ini.
luapan emosi telah membelokan semuanya
kadang kadar cinta yang tidak terkendali telah membutakan semuanya!
padahal gelombang ujian bukan untuk dilawan, karena gelombangnya tidak akan pernah reda selama nadi kehidupan berdenyut denyut, kita hanya butuh secangkir ketenangan untuk bangkit dan berselancar bersama deru derunya. lalu lihat dan rasakan kenikmatannya..
By Nuruddin Al-Indunissy
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !