Shalahuddin Al-Ayubi yg bernama Asli Sholahuddin Yusuf bin Ayyub, Salah Ad-Din Ibn Ayyub. Beliau lahir di daerah sungai Tigris, Kota Baghdad - Iraq pada tahun 1138 masehi. Ayahnya bernama Ameer Najmudin Al-Ayyubi, yang merupakan keturun Kurdish yang menjadi pejabat di TSyria Utara di bawah gubernur Nuruddin Zangi ibn Aq Sonqur.
Ghassan Massoud sebagai tokoh Shalahuddin dalam ''Kingdom of Heaven'' garapan Ridley Scott (Sutradara hebat yg pernah dapat Piala Oscar untuk film ''The Gladiator'' tahun 2000)
Pada umur 16 tahun Salahudin memulai karirnya di militer dengan dikirimnya beliau oleh Gubernur Nuruddin ke Mesir untuk membantu Dinasti Fathimiyah menghadapi serangan tentara salib (Christian Crusader) yang bermarkas di Palestina
Pada umur 21 tahun, Berkat prestasinya di militer tahun 1169 Salahudin diangkat menjadi Panglima Tentara Syria dan juga pejabat tinggi (wazir) Dinasti Fathimiyah, Mesir. Salahduin mereformasi ekonomi dan militer Fathimiyah. Sehingga Ekonomi Dinasti Fathimiyyah menjadi makmur dan Mempunyai kekuatan militer yg tangguh Hinga Salahudin dan pasukannya berhasil mengusir Pasukan Salib dari Mesir.
Pada umur 23 tahun, (Pada bulan September tahun 1171) Salahuddin mengambil alih kekuasaan Dinasti Fathimiyyah dan kembali menggabungkan kembali Mesir dengan Kekhalifahan Abasiah (Dinasti sheljuk di Turki). . Setelah meninggalnya Gubernur Nurudin pada tahun 1174, Salahuddin memperluas kekuasaannya di Syria dan Mesopatamia. Dalam menumbuhkan wilayah kekuasaannya Shalahuddin selalu berhasil mengalahkan serbuan para Crusader dari Eropa, Hingga akhirnya seluruh Jerusalem kembali ke tangan muslim dan Kingdom of Jerusalem pun runtuh.
Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.
M.). Wilayah kekuasaan Shalahuddin (warna merah); Wilayah yang direbut kembali dari pasukan salib 1187-1189 (warna pink). Warna hijau terang menandakan wilayah pasukan salib yang masih bertahan sampai meninggalnya ShalahuddinPada umur 16 tahun Salahudin memulai karirnya di militer dengan dikirimnya beliau oleh Gubernur Nuruddin ke Mesir untuk membantu Dinasti Fathimiyah menghadapi serangan tentara salib (Christian Crusader) yang bermarkas di Palestina
Pada umur 21 tahun, Berkat prestasinya di militer tahun 1169 Salahudin diangkat menjadi Panglima Tentara Syria dan juga pejabat tinggi (wazir) Dinasti Fathimiyah, Mesir. Salahduin mereformasi ekonomi dan militer Fathimiyah. Sehingga Ekonomi Dinasti Fathimiyyah menjadi makmur dan Mempunyai kekuatan militer yg tangguh Hinga Salahudin dan pasukannya berhasil mengusir Pasukan Salib dari Mesir.
Pada umur 23 tahun, (Pada bulan September tahun 1171) Salahuddin mengambil alih kekuasaan Dinasti Fathimiyyah dan kembali menggabungkan kembali Mesir dengan Kekhalifahan Abasiah (Dinasti sheljuk di Turki). . Setelah meninggalnya Gubernur Nurudin pada tahun 1174, Salahuddin memperluas kekuasaannya di Syria dan Mesopatamia. Dalam menumbuhkan wilayah kekuasaannya Shalahuddin selalu berhasil mengalahkan serbuan para Crusader dari Eropa, Hingga akhirnya seluruh Jerusalem kembali ke tangan muslim dan Kingdom of Jerusalem pun runtuh.
Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.
Dengan bersatunya kehalifahan Islam, Salahuddin berpikir bahwa ini merupakan kekuatan besar untuk mengambil alih Jerusalem dari cengkeraman kaum Salib, namun semangat juang kaum muslimin pada waktu itu loyo. oleh karena itu Salahuddin ingin mengembalikan semangat juang kamu muslim dengan menyegarkan kembali kepahlawan dan semangat juang Nabi Muhammad Saw.Shalahuddin lantas menggagas sebuah festival yang diberi nama peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tujuannya untuk menumbuhkan dan membangkitkan semangat perjuangan. terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai perjuangan (jihad). Salahuddin al-Ayyubi sebagai penguasa Haramain (dua tanah suci Mekah dan Madinah) mengeluarkan instruksi kepada seluruh jemaah haji, agar jika kembali ke kampung halaman masing-masing segera menyosialkan kepada masyarakat Islam di mana saja berada, bahwa mulai tahun 580 Hijriah (1184 Masehi) tanggal 12 Rabiul-Awwal dirayakan sebagai hari maulid nabi dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat umat Islam.
* :) mohon tulisan ini tidak jadi perdebatan mengenai maulid jadikan ini sekedar referensi
Walau menang di berbagai pertempuran dan mempunyai keuasaan yang besar Salahuddin tetap rendah hati dan sangat bijak. Penduduk negeri-negeri yang ditaklukan diperlakukan dengan baik, hartanya tidak di rampok. Salahuddin juga memperlakukan raknyatnya dengan sangat adil tanpa pandang bulu. Misalnya ketika dia menjadi penguasa Mesir beliau tidak hanya terkenal baik terhadap muslim namun juga terhadap penduduk kristen dan yahudi. Bahkan dokter pribadi dia adalah seorang yahudi.
Sebagai penguasa Salahuddin memperhatikan pembangunan di segala bidang, di Kairo mislanya Salahuddin tidak hanya membangun masjid dan Istana, tetapi juga universitas, rumah sakit, pasar, taman, pemukiman, tempat peristirahatan dan sebagainya. Banyak dari peninggalan Salahuddin sekarang masih bisa dilihat di Mesir dan Syria.
Pada tahun 1187 Pasukan Salahudin melakukan expedisi ke Palestina dan berhasil merebut Jerusalem dari kekuasaan Pasukan Salib. Lagi-lagi Nasrudin menunjukan kemuliaanya, beliau tidak balas dendam, pasukannya dilarang membantai penduduk sipil dan membumi hanguskan bangunan termasuk gereja-gereja. Umat kristen dibiarkan menjalankan ibadanya digereja-gereja mereka. Walau pada Perang Salib I kaum Muslimin mengalami pengalaman yang menyesakkan. Menurut catatan August C Krey dalam bukunya The First Crusade: The Accounts of Eye-Witnesses and Praticipants (Princeton & London: 1991), hanya dalam tempo dua hari, 40.000 kaum Muslimin dan Yahudi di sekitar Palestina, baik pria maupun wanita, dibantai secara massal dengan cara tak berperikemanusiaan. Dalam catatan lain dikatakan Salahuddin malah membebaskan sebagian besar mereka, tanpa dendam, meskipun dulu, di tahun1099, ketika pasukan Perang Salib dari Eropa merebut Jerusalem, 70 ribu orang muslim kota itu dibantai dan sisa-sisa orang Yahudi digiring ke sinagog untuk dibakar.
* :) Subhanalloh…
Sementara itu jatuhnya Jerusalem ketangan Salahuddin membuat gempar para penguasa di Eropa Barat. Paus Gregory VII, segera memerintahkan untuk mempersiapakan perang salib edisi berikutnya untuk mengambil kembali kota suci Jerusalem untuk kaum kristen. Ini adalah awal dari Perang Salib III. Perang Salib III ini dipimpin oleh Raja Richard si hati singa (Richard the Lionheart) dari Inggris, Kaisar Frederick Barbarosa dari Jerman dan Raja Philliph Augustus II dari Perancis. Ketiga tokoh inilah yang sangat populer sepanjang Perang Salib III.
* :) STOP!!!
Sebentar kita break Ceritanya,
Ini perlu semua umat muslim Tahu bahwa
PERANG
SALIB
TERUS
BERLANJUT
SAMPAI
SEKARANG. . !
Renungkanlah Ikhwan Fillah.
kenyataan ini sangat menyedihkan, kenapa umat muslim begitu bodoh dan lalai…
sibuk mengumpulkan bekal di dunia sampai terlupa dan bahkan tidak tahu tika ayah ditanya anaknya apa itu perang salib…
sampai sampai tidak tahu bahwa Perang Salib edisi terakhir sedang Berlangsung Di timur tengah…
Di palestina ikhwan fillah,,,
Bahkan senjata yang dipakai crushader sudah canggih, sulfur putih dan kimia mematikan lain yang melahap nyawa saudara kita….
tega kah kalian melihat alquran seperti ini,
ini adalah saksi kesombongan crushader, api dari mesiu amerika
bahkan mereka lebih parah dari yg kita lihat, saudaraku
bangkitlah
bangkitlah
bantu mereka
bantu mereka....
aku hanya bisa menulis, seperti ini.
hanya bisa bersedih dan tak bisa apa apa...
karena kita pecah belah
Kenapa ? Kalian diam…
Kenapa kalian menganggap BARISAN UMAT ISLAM YANG maju ke medan perang itu sebagai terrorist!
KENAPA KALIAN PERCAYA SAMA DOKTRIN PANGLIMA CRUSHADER BIADAB DI GEDUNG PUTIH YANG MEMFITNAH MUJAHID ISLAM SEBAGAI TERORRIST?
BAHKAN SEKARANG KALIAN BENCI SAMA TERORRIST DAN KALIAN BERDIAM DIRI DI RUMAH terus ber-ijtihad dengan mengatakan bahwa jihad itu menahan nafsu, bahwa jihad itu mencari nafkah buat istri…?
Kenapa kita tidak membantu dan mendukung perang salib yang ingin merebut JERUSALEM?
Apa benar kita tidak sadar bahwa yahudi di gedung putih sedang merencanakan kehancuran 60-negara muslim di dunia termasuk Indonesia…
Kenapa….??? Sampaikanlah kepada teman kita, ingatkan teman kita bahwa GEORGE WALTER BUSH ITU ADALAH contoh nyata, bahkan TOKOH YATA PERANG SALIB MODEREN.
Tahukah kalian bahwa Sosok BARACK OBAMA ITU hanya pengalihan dari BUSH laknat, supaya dunia bersimpati lagi kepada kebijakan Gedung Putih….
Bukalah matamu saudaraku,..
Jangan biarkan anak kita lebih hafal sosok OBAMA daripada sosok pejuang pejuang Khalifahurassyiddin
* :) Kita lanjutkan ceritanya
Dari ketiga Tokoh Crushader III itu hanya Richard yang bertahan sampai palestina. Kaisar Fredirick tenggelam di perjalanan. Raja Philiph II pulang kembali ke Perancis setelah kelelahan dan sakit-sakitan di tengah perjalanan. Sebelum sampai di Jerusalem terjadi pertempuran Hebat di Arsur pad september 1191, pasukan Salib berhasil memukul mundur pasukan Islam. Namun mereka tidak bisa melanjutkan penyerangan ke Jerusalem karena gangguna musim dingin dan mereka juga banyak kehilangan pasukan. Pasukan Salib baru melanjutkan ekspedisi ke Jerusalem pada bulan Juni 1192, akan tetapi ketika perjalan baru dimulai Richard sihati singa jatuh sakit. Karena tidak tahan, Richard si hati singa mengirim utusan untuk meminta pertolongan Salahuddin untuk mengobati penyakitnya. Disinilah keteladanan dan kemuliaan Salahuddin kembali ditunjukkan, walau Richard adalah musuhnya karena dia sedang sakit dia setuju, Salahuddin datang mengendap-endap ke tenda Richard, dan mengobati penyakitnya. Dalam versi lain Salahuddin mengiriminy buah pir yang segar dingin dalam salju, dan juga seorang dokter.
Richard terkesan dengan kebaikan Salahuddin dan merasa pasukannya tidak cukup kuat lagi, akhirnya Richard mengurungkan penyerangan ke Jerusalem dan mengusulkan gencatatan senjata pada tahun 1192 Shalahuddin dan Richard sepakat dalam perjanjian Ramla, di mana Jerusalem tetap dikuasai Muslim dan terbuka kepada para peziarah Kristen.
Selain dikagumi Muslim, Shalahuddin atau Saladin/salahadin mendapat reputasi besar di kaum Kristen Eropa, kisah perang dan kepemimpinannya banyak ditulis dalam karya puisi dan sastra Eropa, salah satunya adalah The Talisman (1825) karya Walter Scott.
3 Maret 1193 pada usia 55 tahun. Salahuddin Sang Panglima Besar Wafat. Dalam wafatnya beliaupun ada satu kisah yg menyentuh, dalam bukunya "The Arabic Sources for the Life of Saladin," menuliskan bahwa Salahuddin si pejuang besar ketika meninggal tidak meninggalkan uang yang cukup untuk membiayai pemakamannya.? Betapa dermawannya Beliau.
Inilah wasiat terakhir beliau kepada anaknya,
"Anakku ...Jangan tumpahkan darah... sebab darah yang terpercik tak akan tertidur."
* :) KISAH HEROIK SALAHUDIN AL-AYUBI YG MEREBUT KEMBALI PALESTINA DALAM PERANG SALIB TIGA DIGAMBARKAN DALAM FILM “KINGDOM OF HEAVEN” film spectacular yang mempuat para salibis moderen GERAH dan malu atas fakta sejarah yg dimunculkan, terlebih ketika Salahuddin Membebaskan Para Kristen itu dengan Tanpa Sarat ketika Jerussalem Sudah Direbut dan Ditaklukan.
* :) Berikut Ulasannya: Bagi yg belum nonton
''Aku Saladin, bukan mereka. Pergilah ke negeri-negeri Kristen, bawa pasukan dan rakyatmu yang memang ingin pergi. Tak ada pembunuhan,..." Ini kata kata beliau yg di ceritakan di film yg saya sukai.
Sutradara film ini dikenal sebagai sutradara yang mencoba memahami Islam secara utuh. Ia mengaku mengagumi Saladin, sosok yang tidak hanya pandai berperang, tetapi juga mampu berdiplomasi dengan hebat. Ini terlihat dari cara Saladin yang tidak jadi menyerang Yerusalem setelah penghiatan orang kristen atas perjanjian damai. Guy de Lusignan (Marton Csokas) yang memerintahkan pembunuhan terhadap sekelompok kafilah Muslim dan bahkan menangkap saudara perempuan Saladin dan membunuhnya. Ketika utusan Saladin meminta jenazah saudaranya itu, Guy malah memenggal leher utusan itu. Saladin marah dan memerintahkan 200 ribu pasukannya untuk siaga. Pada sisi lain, Guy menyiapkan para tentaranya untuk menyerang Saladin. Pasukan Muslim, dengan berbagai atribut dan senjata,...
Yerusalem, 1187. Di luar gerbang kota suci itu, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (Saladin) berdiri tegap berhadapan dengan Balian of Ibelin, panglima Tentara Salib. Di pinggang kanan kedua perwira itu terhunus pedang tajam. Keduanya bersiaga untuk saling bunuh.
Ratusan ribu tentara Islam berbaris di belakang Saladin. Dari balik gerbang, warga Kristen menanti dengan cemas pertemuan itu. Sebagian Yerusalem sudah hancur. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana. Di belakang Balian, ribuan Tentara Salib bersiap menyerang. ''Ketika Tentara Salib merebut Yerusalem seratus tahun lalu, seluruh Muslim dibantai,'' Balian mulai pembicaraan.
Saladin tersenyum. Matanya menatap tajam lawan bicaranya. ''Aku Saladin, bukan mereka. Pergilah ke negeri-negeri Kristen, bawa pasukan dan rakyatmu yang memang ingin pergi. Tak ada pembunuhan,'' kata Saladin.
''Jika begitu, aku serahkan Yerusalem kepada Anda,'' balas Balian. Saladin menyalami Balian. Keduanya kembali ke pasukan masing-masing. Warga Kristen dan Tentara Salib menyambut suka cita hasil perundingan dua pemimpin besar itu. Mereka pun memuji-muji dengan meneriakkan nama Balian dan Saladin. Yerusalem pun dikuasai kaum Muslim yang disebut juga Saracen. Tak lama setelah itu, rombongan pengungsian beriring-iringan meninggalkan Yerusalem, termasuk adik raja Baldwin, Sibyll.
Film ini juga mencoba mengkritik sepak terjang Presiden George W Bush terhadap perang Irak. Sebagai negara adikuasa yang tak ada tandingannya, Bush sebetulnya bisa menggunakan di luar cara perang untuk menyelesaikan persoalan Irak. Semua bisa dilakukan dengan diplomasi seperti yang dilakukan Saladin - yang pada saat itu memiliki kekuasaan hebat. Selama ini, film-film Hollywood tentang Islam lebih banyak dibumbui cerita-cerita jahat dan licik. Lihat saja di film ''Delta Force'', ''True Lies'', dan lainnya. Semuanya hanya menampilkan kemewahan senjata perang US yang membuat fans-nya kagum dan semakin benci islam yang-terorrist, tapi kalo kita rajin nonton ada juga yg positif seperti ''Lion of The Desert'' dan film ini tentunya.
* :) Salam Jihad, rapatkan barisan. The Crushade Is Take a Long Time, The Crushade Is Continue.
http://nuruddin-al-indunissy.blogspot.com/2010/05/shalahuddin-al-ayubi-pahlawan-perang.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !